Wednesday, February 25, 2009

Langit-Langit Desa


Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author: Muhammad Zuhri

Muhammad Zuhri, dalam karya tulisnya kali ini yang berjudul Langit-langit Desa: Himpunan Hikmah dari Sekarjalak.
Buku ini pada tahun 1993 pernah diterbitkan oleh Mizan, pada tahun 2004 diterbitkan oleh Yayasan Barzakh, tahun 2008 diterbitkan oleh Kreasi Wacana Yogyakarta. (Saya hanya memiliki terbitan Mizan dan barzakh, sedangkan terbitan Kreasi Wacana belum dapat.)

Buku ini merupakan himpunan hikmah perjalanan hidup dari Sekarjalak. Sekarjalak adalah desa kecil di wilayah Pati, Jawa Tengah. Di desa inilah penulis tinggal dengan kesibukannya sebagai “pelayan ruhaniah” kepada para tamu tak diundang. Kebanyakan dari mereka adalah para pencari yang tidak pernah menemukan solusi hidup mereka. Penulis yang asal namanya Muhammad bin Zuhri ini, memiliki ciri unik sejak kecil. Yakni menaiki dan turun sepeda dari sebelah kanan. Seolah sebagai isyarat tentang jalan hidupnya kelak.
Buku ini merupakan buah karya yang dituliskan berdasarkan pengalaman dalam perbincangan dengan tetamunnya. Yang saat dibaca ampu memberikan pencerahan serta hikmah yang dapat dipetik oleh pembaca.

Membaca karya ini kita akan selalu merasakan sinar pencerahan dari setiap kata yang tersusun indah. Betapa tidak! Bermula dari ilmu dan Laku Kalinyamat—telanjang berbusana rambut, atau menurut Shinta, “Gelung rusak wor lan kisma” (terurainya gelung sampai rambutnya menyentuh tanah)—yang oleh para zahid di pantai utara disublimasi menjadi: puasa telanjang berjubah janggut.
Lebih lanjut, buku yang ditulis Pak Muh, juga diliputi oleh suasana dzikrullah. Misalnya, “Kalau engkau senantiasa ingat akan samudera, hatimu akan menganggap kecil terhadap kolam air yang engkau miliki,” merupakan kata-kata sederhana tetapi memiliki kedalaman makna. Sehingga pembaca perlu sedikit merenung untuk menangkap isi dan makna yang dikandung.
Bisa dikatakan buku ini begitu mengesankan karena banyak hikmah yang bisa diambil di dalamnya, juga karena penyajiannya yang relatif baik. Buku ini tidak hanya mengajak kita ber-tafakkur dan tadzakur. Melainkan kita bahkan diajak ber-tadzabbur, yakni bermata keibuan­­­­–penglihatan yang dapat melihat anak yang sangat dicintainya meskipun ia tinggal di balik bumi.
Sebagai sebuah buku sastra, di dalamnya banyak terdapat maksud yang tidak mudah dicerna. Sehingga kesan yang didapat kadang masih membingungkan. Maka perlu membaca berulang-ulang untuk memperoleh pemahaman.
Secara keseluruhan buku ini mengandung 144 buah hikmah. Masing-masing hikmah di dalamnya memiliki makna yang berbeda-beda. Diawali dengan hikmah yang berjudul Yang Telanjang Berjubah Janggut, yakni ilmu dan Laku Kalinyamat. Kemudian ditutup dengan hikmah Rahasia Mukjizat. Hikmah terakhir tersebut merupakan pengalaman perbincang-an antara seorang guru dengan wartawan.
Dengan bahasa yang jernih dan sarat makna, buku ini bukan sekadar bacaan waktu luang. Melainkan sebagai bahan renungan para pembaca.

Silakan baca deh :)

Monday, February 23, 2009

Untukmu Segalanya


Category: Books
Genre: Parenting & Families
Author: Karyn Seroussi
Untukmu Segalanya : Perjuangan Ibunda Seorang Anak Autistik Mengungkap Misteri Autisme dan Gangguan Perkembangan Preservasif

Salah satu ungkapan Karyn "Austisme? Aneh sekali, aku merasa tenteram mendengar diagnosis itu. Sungguh menenangkan mengetahui bahwa gangguan yang diderita Miles punya nama. Aku pun sedikit lega karena kegelisahanku selama ini mendapat pengakuan. Tapi, itu tak lama tiba-tiba kurasakan aliran adrenalin yang memuncak. Jantungku pun berdetak lebih kencang".

Ketika Miles didiagnosis menyandang autisme paad usia 19 bulan, Karyn Seroussi bertekad melakukan apa pun agar putranya itu dapat berfungsi sebagaimana anak-anak pada umumnya. Selain menerapkan terapi bicara dan modifikasi perilaku paad Miles, Seroussi juga memberikan sebagian besar energi dan waktunya untuk melakukan riset, mencari pendekatan alternatif.

Menyelisik berbagai makalah kesehatan, membentuk jaringan komunikasi dan konsultasi dengan para orangtua anak autistik, juga berselancar di internet, Karyn dan suaminya yang ahli kimia menemukan bahwa gangguan yang dialami Miles berpangkal dari kerusakan sistem kekebalan tubuh yng muncul beriringan dengan saat vaksinasi. Akibatnya, sistem pencernaan Miles tidak dapat mencerna sejumlah protein tertentu misal kasein (semacam protein susu) dan gluten (semacam protein gandum), dan ini menyebabkan perkembangan otak yang tidak normal. Mereka pun yakin ada hubungan erat antara autisme dan diet. Oleh karena itu, mulailah Karyn dan suaminya bekerja keras - Karyn menerapkan program diet untuk Miles di rumah, sementara sang suami menguji teori mereka di laboratorium tempatnya bekerja.

Untukmu Segalanya merupakan catatan yang menggugah sekaligus menegangkan tentang kegigihan seorang ibu melawan berbagai tantangan - termasuk kemapanan ilmu kesehatan - demi mengupayakan kesembuhan putranya.

Saya baca buku ini sudah lama sekali, saat masih kuliah. Informatif namun tak menggurui. Berasal dari pengalaman pribadi yang ditulis dengan apik oleh Karyn.
Tak ada seorang ibupun yang menginginkan anaknya terkena autisme. Pun juga saya. Agak ngeri membayangkannya. Tapi banyak pelajaran penting yang bisa saya ambil dari buku ini.

Thursday, February 19, 2009

^Si Miuw telah Kembali^


Meooong!!...meooongg!!!
Jeritan Si Miuw membahana dalam rumah. Arsyad sampai terkejut mendengarnya.
Si Miuw masuk rumah dengan melompat dari jendela ruang tamu.
Kondisi Miuw kali ini berbeda dengan biasanya.
Dia tampak lusuh, agak kurus dengan rambut yang tak beraturan.
Suara meongannya tak seperti biasanya. Bukan hanya bernada memerintah, tetapi jeritan histeris.

"Aku pulaaaaang, aku lapaaaar, aku capeeeek!!!!" Kira-kira begitu terjemahannya.
segera kusiapkan makanan super enak, dan susu.
Miuw makan dengan kalap, kalaparan syiih :D hohoho
Dalam sekejab makanannya habis, hanya saja susunya tak mampu dihabiskannya. Kekenyangan barangkali :D hihihi
Ayah Arsyad yang masih dikantor kukabari kalau si Miuw sudah balik lagi.

"Fiuuuh... Syukurlah :)" ujar Ayah Arsyad lega.
Iin, adik ayah Arsyad yang sekarang di Jakarta pun turut lega begitu tahu si Miuw kembali.

Aaah, akhirnya kucing kesayangan Arsyad dan ayah balik juga.
Tiga hari sudah si Miuw tak pulang membuat ayah Arsyad gusar tak karuan.
Saya dan ayah Arsyad sampai keliling kompleks untuk mencarinya, siapa tahu mungkin nyasar atau luka sehingga tak kuat untuk berjalan pulang.
Namun usaha yang kami lakukan nihil.

"Di mana si Miuw, masih hidup gak ya?" gumam ayah cemas.
Memang tak seperti biasanya, Miuw yang tak banyak ulah bisa juga menghilang.
Dibandingkan dengan Induknya, si Puss Elek. Si MIuw bisa masuk kriteria kucing kampung "priyayi".
Jika si Puss Elek punya kegemaran "mengorek" isi tempat sampah, si Miuw sama sekali tak tertarik.
Yang biasa dilakukannya hanya terpekur memandangi ulah simboknya mengais rejeki di tempat sampah.
"Ihh...gak level!!!" Begitu barangkali terjemahan bahasa tubuh si Miuw *sok tahu mode on* :D

Tak tahu apa sebab si Miuw bisa menghilang selama tiga hari.
Kami telusuri sehari sebelum kejadiannya, tak ada yang aneh dngan si Miuw.
Jatah makan juga tak telat diberikan, juga tidak dikurangi.
Hmmmm....Apa mungkin begitu tabiat kucing yang beranjak remaja ya.
Karena sekira setahun yang lalu si Puss Elek pun pernah hilang selama dua hari.
Pulang-pulang dalam keadaan badan kurus kering dan linglung. Ada-ada saja :D hahaha

Temans ada yang tahu gak, kenapa tabiat kucing suka aneh-aneh.
Tapi hebatnya beberapa hari tak pulang, tapi mereka masih bisa kembali lagi.
Padahal mereka kan gak bawa peta ya :D qiqiqiq

NB:
Foto diambil dua jam setelah si Miuw kembali. Kurus ya :( hiks
Untuk tahu cerita sebelumnya tentang sejarah si Miuw dan Sipus Elek, langsung klik dan baca postingan ini "Hikayat Si Puss Elek".

Malang, senin, 160209

Monday, February 9, 2009

Gara-gara Luna Maya


Sabtu kemarin agak terjadi kehebohan di kantor ayah Arsyad.
Apa sebab? Karena si cantik Luna Maya datang.
Siapa coba yang gak kenal Luna Maya.
Artis cantik yang karirnya tengah naik daun ini didaulat menjadi Ikon perusahaan tempat ayah Arsyad bekerja sejak setahun ini.
Dasar anak-anak Malang jarang ketemu artis ibu kota, girang bukan kepalang saat Luna datang :D hehehe

Nah di rumah juga sempat agak heboh, pasalnya ayah Arsyad menolak saat aku mengajaknya ke kantor. Laaah jarang-jarang ketemu artis cantik kaaan... itung2 ketemu kembaran! Gubrakkk!!! *ngaca dooong* :P

"Buat apa, libur kok ke kantor. Mendingan tidur" katanya
"Laaah, kan jarang-jarang , Yah" sanggahku
"Halah, gak penting ah. Males aku." lanjutnya
"Yaaaaahhhh..." Aku mendesah dengan ekspresi agak kecewa *padahal tipu-tipu :P khu khu khu*
"Naaah, kalau yang datang pak Amin Rais, aku mau datang!"
"Huuu... ayah jaim tuh" aku seenaknya nuduh :D hihihi
"Biarin!, emang gak penting kok! Wong cuma Luna Maya aja!" balasnya

Sejujurnya aku sih gak pingin-pingin amat untuk ketemu Luna. Cuma pingin godain ayah ajah. Gimana reaksinya saat ada artis cantik.
Meskipun sebenarnya agak sayang juga sih. Coba bayangin, jarak kantor dengan rumah hanya tiga menitan naik motor, kalau jalan paling cuma sepuluh menitan.
Tapi memang dasar si Ayah sok jaim! :P *piss, Yah*

Sebagai ganti karena ayah tak mau mengajakku ke kantor untuk ketemu artis cantik.
Ayah mengajak aku dan Arsyad ke Tempat favoritnya, Toga Mas.
"Aseeeeekk..." girang dalam hati.
Akhirnya kami bertiga meluncur ke Toga Mas. Arsyad juga kegirangan lihat buku warna warni :D
Alhamdulillah, aku bertemu dengan bukunya Pak Muh yang judulnya "Hidup Lebih Bermakna". Mana buku ini tinggal satu-satunya pula, fiuhhh :-O

Ternyata ganti gak ketemu Luna Maya malah lebih nikmat :D hihihi
Syukurlah ayah Arsyad kekeh gak mau ke kantor, meskipun terus-terusan kuledek "ayah jaim". Tapi sejujurnya aku yang lebih senang :D hohoho

Malang, Ahad 080209

Tuesday, February 3, 2009

Hikayat Rumah Tua


Dinding-dinding yang mulai rapuh
atap-atap yang mulai retak
kayu-kayu yang mulai lapuk
rumput-rumput yang mulai tumbuh liar

masih ku ingat kala itu
rumah ini begitu megah
dinding dan balok-balok kayunya begitu kokoh
atap tampak berkilau menantang sengatan panas dan deras hujan

keyakinan yang terbangun dari sana
semangat yang terbangun dari sana
harap gemilang yang terbangun dari sana
keberanian yang terpupuk dari sana
bahkan rumput tak berani mengganggu
malu-malu ia hanya berani menyembul di pojok-pojok halaman

kini... semua tlah berubah
permukaan...segala... semua beralih rupa
namun entah bagaimana spirit dalam rumah itu
samakah?... bertambahkah?... atau hilang barangkali
tak ada yang tahu persis

cobalah tanyakan hal itu
pada rumput yang menjadi saksi perjalanan
yah... tanyakan!

Smg, ahad, 281203

Sunday, February 1, 2009

Lagi-lagi....


Lagi...
Hari ini ayah Arsyad mudik untuk menyelesaikan beberapa hal penting. Lusa baru kembali. Semoga saja semua urusan lancar dan dapat kembali dengan selamat. Cepet pulang ya, ayah sayang ^_^

Kembali menikmati saat-saat berdua dengan pangeran kecilku, Arsyad, sungguh indah. bermain, bercakap, bercanda berdua. Beruntungnya memiliki pangeran kecil yang pintar. Sejak lahir hingga usia sembilan bulan rewelnya Arsyad bisa duhitung dengan jari. Itupun pasti ada sebab. Mungkin ibu di belahan bumi yang lain sering dibuat begadang oleh buah hatinya. Namun tidak demikian denganku. Aah, beruntungnya aku.

Lagi...
Hari ini Arsyad membuatku terpukau setengah tak percaya setelah dua minggu yang lalu ia melakukan hal yang sama. Tangisku kembali pecah sejadi-jadinya menyaksikan anak-anak Palestin berguguran akibat kebiadaban Israel. Dan lagi-lagi Arsyad menghapus air mataku lalu memelukku erat. Seolah mencoba menghibur,
"bunda, jangan nangis ya?"
Mungkinkah anak sekecil Arsyad mampu mengerti perasaan bundanya sedemikian hingga???

Ahhh....
Lagi-lagi nikmat Tuhan yang mana yang hendak kudustakan...

Malang, ahad, 010209