Tuesday, December 30, 2008

Cemaraku

Dari bibir keluar kata-kata mengharu biru semesta
Dari mata tampak sorot redup
tertutup pekatnya awan menggumpal
tak lagi kutemukan sosokmu yang dulu
Cemara tegak yang tak hirau puting beliung
ke manakah cemara kokohku?
kini...
keyakinan hilang serentak gugurnya flamboyan kuning
berserakan... entah ke mana hilang arah
ku coba punguti satu... satu...
kukumpulkan dalam wadah
lalu kukirimkan padamu
harapku kau ambil yakin yang ku kirim
jangankan kau sentuh, melirikpun kau tak mau
lantas salah siapa jika mendung tak mau sirna
ku coba lagi tawarkan paket percaya padamu
kuhiasi bunga warna warni
sikapmu tak beda...
mendung itu kian pekat...gelap...
kata-kata yang keluar tak lagi mengharu biru semesta
namun...
tamparan-tamparan berjuta sembilu
cemaraku kini hanya ranting-ranting kering
yang mudah patah oleh angin

Smg, Selasa, 060104

No comments: