Ketika kejujuran telah terlindas oleh pesona kebohongan
iman pun jadi kamuflase semata
bibir selalu berucap manis
ternyata hati penuh dengan racun kepahitan
benarkah manusia takkan pernah lagi berkata benar
mengapa mesti selalu menakutkan hal yang pahit
ternyata memang kita lebih menyukai kemanisan semu
daripada kebenaran hakiki meskipun pahit
penipulah kita
bukan kepada siapa...tetapi pada diri
selasa, 150703
Saturday, December 27, 2008
Semu
Posted by elly fithriyanasari at Saturday, December 27, 2008
Labels: puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment