Sunday, December 28, 2008

Tentang Musafir Pincang

Dalam kegelapan yang sangat pekat
seorang musafir pincang meraba
mencoba menguak layar legam itu
dalam pincang jalannya...
ia coba pelajari detail halaunya
percakapannya dengan bayangpun terhenti...
karena sang bayang tiba-tiba menghilang
tak tahu ia apa yang akan ia temukan
tanpa tongkat, tanpa suluh, tanpa bekal...
lapar...haus...perih...terseok jalannya
keinginan dan hayalnya
kadang melintas...lalu hilang
ia tertawa...lalu jatuh
betapa susah ia mencoba untuk bangkit
kakinya yang hanya satu terasa sangat lelah...
ia menangis, menyerah barangkali
sampai dalam lapar dan lelahnya
ia coba sekuat tenaga tuk bangkit lagi
ah... berhasil!
ia melangkah lagi dalam kepincangan
tertatih...meraba...
jalan itu makin terjjal ia rasa
dalam kabut... samar-samar
nampak bebatuan dan bukit-bukit tlah menunggu

Smg, jum'at, 190903

No comments: