Tuesday, December 30, 2008

Dulu Mawar Itu


Dulu mawar itu begitu bangga
sepoi angin membelai wajahnya nan ranum merah merona
dulu mawar itu begitu bangga
keharuman dan kecantikannya memikat setiap kupu dan lebah tuk singgah
dulu mawar itu begitu bangga
tak ada perdu dan ilalang yang mengungguli
kebanggaan yang ternyata tiada abadi
tiada yang dapat merajai waktu
tidak juga ia...
ahh...
tak ada lagi rona merah
tak ada lagi keharuman
tak ada lagi kecantikan
karena tak ada yang abadi
kalau saja tiada pernah ada bangga karena kemudaan
pasti tak ada kecewa karena tua
kalau saja tiada pernah ada bangga karena kecantikan
pasti tak ada kecewa karena tak lagi rupawan
kalau saja sang mawar menyadari keabadian Sang Abadi
kalau saja sang mawar menyadari kecantikan Sang Tercantik
tentu tiada pernah rasa bangga dan kecewa itu muncul
sudahlah...
tiada guna menyesal...
mawar itu kini telah gugur
helai demi helai mahkotanya mengering
nikmati saja Sang Tercantik nan abadi
karena ia takkan kalah oleh waktu... takkan...

Smg, jum'at, 121203

No comments: